Kalau dulu urusan jaminan proyek identik dengan ribet dan makan waktu, sekarang ceritanya berubah. Transformasi digital lewat Portal e-Polis menghadirkan pengalaman baru—baik untuk vendor yang butuh jaminan cepat, maupun analis asuransi yang harus menilai risiko dengan teliti. Mari kita lihat dari dua sisi dunia ini.
Dunia Vendor: Dari Bolak-balik Kantor ke Klik Saja
Bayangkan posisi Pak Irfan, seorang kontraktor. Dulu, ia harus menyiapkan berkas fisik, menyerahkannya ke kantor asuransi, menunggu berhari-hari, dan sering cemas karena deadline tender makin dekat. Sekarang, cukup unggah dokumen secara digital, dan dalam hitungan jam jaminan sudah siap. “Dulu bisa tiga hari, sekarang paling lama sehari,” kata Pak Irfan sambil tersenyum lega. Bagi vendor, perubahan ini bukan sekadar soal kecepatan. Tapi juga soal kepastian: semua dokumen terlacak, aman, dan tak lagi rentan hilang atau dipalsukan.
Dunia Analis Asuransi: Dari Detektif Dokumen ke Asisten Digital
Di sisi lain ada Bu Anita, analis asuransi. Dulu pekerjaannya mirip detektif: membuka akta perusahaan ratusan halaman, memeriksa laporan keuangan angka demi angka, lalu menghitung rasio secara manual. Sekarang, ia punya AI Assistant yang otomatis membaca dokumen, menghitung rasio keuangan, hingga menandai data yang mencurigakan. “Pekerjaan yang biasanya makan waktu seharian, sekarang bisa selesai dalam beberapa jam.”
AI tidak menggantikan perannya, tapi menjadi mitra cerdas yang membuat pekerjaannya lebih fokus dan akurat.
Satu Cerita, Dua Manfaat
Yang dirasakan Pak Irfan dan Bu Anita mungkin berbeda, tapi intinya sama:
- Lebih cepat ? dari berhari-hari jadi hitungan jam.
- Lebih aman ? setiap dokumen punya PERURI Code sebagai penjamin keaslian.
- Lebih luas ? layanan bisa menjangkau vendor di seluruh Indonesia tanpa perlu cabang fisik.
Dari Dua Dunia ke Satu Ekosistem
Cerita ini menunjukkan satu hal penting: digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi soal kepercayaan yang dibangun bersama. Vendor merasa lebih percaya diri ikut tender, analis merasa lebih percaya pada data, dan industri jadi lebih transparan. Dengan fondasi digital trust, dunia vendor dan analis kini bertemu dalam satu ekosistem—lebih sederhana, lebih adil, dan lebih inklusif